Suwun mas bro mbak sist

Kamis, 24 Februari 2011

Membangun semangat kebijaksanaan,

Dewasa ini semakin banyak orang semakin tua karena bertambah umurnya, tapi tidak semakin dewasa. kita tidak akan bisa menahan laju umur kita, karena umur adalah milik Yang Maha Esa. yang harus kita lakukan adalah .
Act to the degree we go down lower. but must replace it with a noble personal qualities.
"Bertindak agar derajat kita turun lebih rendah. tapi harus menggantinya dengan kualitas pribadi yang mulia"
Bagaimana caranya membangun kebersamaan?
5 hal yang saya rasakan mempengaruhinya;

  1. Mengenal 
  2. Memahami
  3. Memaklumi
  4. Mengalah untuk kebaikan
  5. Memaafkan
 

CINTAI DIRIMU

Kalo udah masalah cinta, kaya’nya semangat dech... Apalagi mencintai diri sendiri. Percaya atau tidak percaya, sebenarnya kita sangat mencintai diri kita... Sadar g’ sih....
Coba lihat deh, kalo kesalahan sendiri aja ditutup-tutupi, takut ketahuan orang lain. Kelemahan diri sendiri juga ditutup-tutupi, walaupun sudah ada sedikit orang yang tahu.  Nah.. Ketahuan kaaan, terlalu mencintai diri sendiri. Apa sih hubungannya mencintai diri sendiri dengan topik yang kita bahas ini?
Gini loh, sobat muda..........
Kalau kita mencintai diri kita sendiri, pasti kita ingin yang terbaik buat kita, Ya kan? Ketika kita kecewa, karena yang kita inginkan ”belum” tercapai. Pikirkan lagi, apa yang terbaik buat kita. Apakah marah termasuk terbaik buat diri kita? Apa sih untungnya kita marah? Apakah marah dapat mengubah menjadi lebih baik? Apa dengan marah kita menemukan perubahan yang berarti layaknya keajaiban dari langit ketujuh? Apa dengan marah semua menjadi beres? Tidak sobat, sekali lagi tidak.. Marah hanya akan membuat masalah menjadi lebih runyam? G’ Percaya? Jangan Dibuktikan! Yakinkan dirimu... masih ada yang lebih baik. Seperti kata filosofi, masih banyak jalan menuju Roma. Tul g’? (Walaupun tujuan kita bukan Roma. (^_^)
Jangan biarkan dirimu marah hanya karena kecewa, sobat...

Kamis, 10 Februari 2011

AKU JATUH...... KALI INI;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

Dalam hidup, apa yang kita rencanakan dengan matang, memang kadang tak berjalan sesuai yang diharapkan. 
Jika dikaji lebih jauh, sebenarnya penyebab kegagalan ada tiga hal:
  1. yang disebabkan oleh diri sendiri;
  2. yang ditimbulkan oleh karena tindakan orang lain
  3. yang dikarenakan oleh keadaan yang tak terduga sebelumnya.
Kali ini, yang saya alami adalah kegagalan karena diri sendiri dan sebuah keadaan. Dan, seperti saat menghadapi kegagalan dan masalah2 lain, pembelajaran yang saya terima dari hidup yang sudah saya jalani bertahun-tahun adalah dengan menerima tanpa mengeluh. ternyata jika kita bisa menerima dengan keikhlasan dan kesabaran, justru akan memperkuat dan memperkaya mental kita.

Sebagaimana dalam kehidupan, sukses dan gagal, acapkali kita hadapi. Baik dan buruk pun kadang berjalan beriringan. Namun, hanya dengan kekayaan mental, kita semua akan bisa menjadikan halangan dan tantangan itu berbuah pembelajaran.



O God .... give strength to your servant to remain standing on this failure. AMIN.......




Jumat, 04 Februari 2011

Tekanan? Hal lumrah,,,, always put a positive mental attitude

Tekanan hidup menjadi hal yang lumrah diderita oleh entitas hidup (baca: manusia), sebagai interaksi dia dengan lingkungannya. Hanya saja, besar tekanan hidup tiap manusia menjadi berbeda. Tergantung kerumitan interaksi itu sendiri, yang menghasilkan gaya berbeda yang diberikan pada dirinya. Dan dalam konteks ini, manusia seringkali tidak mampu mengendalikan lingkungannya untuk memberikan gaya untuk dirinya. Banyak variabel pada lingkungan yang tidak bisa dikontrol. Bisa jadi karena variabel itu diluar lingkaran pengaruh atau kekuasaan manusia yang bersangkutan.

Jadi satu-satunya cara untuk membuat tekanan itu kecil adalah memperluas luas penampang. Karena variabel ini ada pada diri obyek, pada diri kita. Penampang untuk menerima tekanan bisa jadi berasal dari kemampuan fisik kita, fisik yang bugar akan membuat tubuh kita lebih mampu menahan gaya luar tadi. Hidup sehat akan menjaga tubuh memiliki kemampuan untuk membuat nilai tekanan jadi rendah.  Tidak mudah memang, memerlukan disiplin tinggi untuk menjaganya tetap bugar.

Penampang bisa berarti kekuatan pikiran, pengetahuan yang dimiliki atau skill yang diasah. Semakin dikembangkan kekuatan pikiran ini, semakin luas penampang manusia itu. Hal ini juga tidak mudah, tapi bisa diupayakan. Caranya terus menjaga pikiran untuk tetap terbuka terhadap pengetahuan baru. Haus belajar. Kembali membutuhkan disiplin, plus sikap rendah hati yang luar biasa.

Masih banyak variabel yang berasal dari faktor manusia tadi. Cukup kah. Ternyata belum. Karena semua faktor tadi masih lah terikat ruang-waktu karena bersandar pada potensi manusia yang bergantung ruang-waktu. Dengan kata lain, memiliki batasannya.

Untuk itu, perlu menambahkan dalam variabel-variabel penampang yang ada tadi, sebuah variabel yang dapat bernilai tak hingga. Dan itu hnya bisa dilakukan dengan meletakkannya pada dimensi di luar ruang-waktu itu sendiri. Nilai-nilai spiritualitas. Dari sekian banyak nilai-nilai spritualitas tadi, ada satu yang menarik. Kepasrahan total pada Pencipta, pada sang Maha Perkasa. Mudah diucapkan, tapi sulit dilakukan, butuh laku spiritual yang tidak mudah karena seringkali malah harus mencopot nilai-nilai kotor yang melekat dalam kemanusiaan itu sendiri. Nilai kotor yang sudah terlanjur akrab dalam perjalanan kita sebagai manusia.

Kepasrahan, dapat dilatih dengan membangkitkan kesadaran bahwa semua kehebatan manusia kita sebenarnya tidak bernilai. Kesadaran ini menghancurkan ke-aku-an yang sering terbentuk karena kesombongan manusia. "Kita sebenarnya tidak mampu, tapi dimampukan olehNya.." Begitu kata sahabat saya ini.

Kepasrahan padaNya. Bukan berarti tidak ada usaha untuk memperbesar penampang pada kemanusiaan kita. Justru disiplin pasrah inilah, sumber energi tak terhingga untuk terus berlatih dan berdoa agar menjadi manusia yang dimampukanNya. Manusia yang selalu mampu keluar dari tekanan hidupnya, menjadi terus kuat dalam tempaan tadi, dan selalu  berada dalam jalan kemenangan.